Bengkulu – AirNav Indonesia (AirNav) melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) bekerjasama dengan Yayasan Pusat Pendidikan Untuk Perempuan dan Anak (PUPA) melaksanakan program pelatihan pemberdayaan ekonomi perempuan penyintas tindak kekerasan, di salah satu hotel di Kota Bengkulu, Rabu (5/7/23).
Direktur Yayasan PUPA Susi Handayani mengatakan kegiatan ini digelar seiring bertambahnya perempuan korban kekerasan yang membutuhkan dukungan untuk pemberdayaan ekonomi para penyintas.
Pelatihan itu diikuti puluhan penyintas, sebagai upaya tindak lanjut kegiatan yang telah dilakukan pada tahun 2022 dan memastikan bantuan pemberdayaan yang diberikan AirNav Indonesia tepat guna.
Program ini dilaksanakan secara independen oleh Pengurus Yayasan PUPA dengan pengawasan oleh staf advokasi dan bantuan hukum serta paralegal komunitas dampingan Yayasan PUPA.
Adapun pelatihan yang diberikan mengenai ilmu merajut, dan pelatihan pengemasan konten digital maupun pembayaran cashless. Para peserta juga didorong untuk mengenal dan mendaftarkan produk kekayaan intelektual serta cara pengurusan legalitas UMKM agar usaha yang digagas berjalan berkelanjutan.
Manager TJSL Airnav Indonesia, Dedi Supriyatna mengatakan kegiatan pelatihan yang digelar merupakan program dari BUMN untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya bagi para korban kekerasan.
Pihaknya berharap, dengan adanya pelatihan dan pengembangan wawasan berwirausaha dapat mendorong para penyintas kembali percaya diri dan mandiri hingga pulih dalam menggerakkan ekonomi keluarga.
“Kami bersyukur dapat berkolaborasi dengan yayasan sosial yang memiliki kepedulian tinggi terhadap perempuan dan anak. Kami harap bantuan ini dapat merubah kondisi para korban dan meningkatkan semangat mereka untuk kembali meraih masa depan yang lebih baik,” demikian Dedi.