Bengkulu – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu, Ayu Laksmi Syntia Dewi, mengatakan bahwa Single Investor Identification (SID) atau tren investasi di Bengkulu mengalami peningkatan.
Pertumbuhan tertinggi tercatat pada jenis investor S Invest, yang mencapai 8.441 orang atau 17,26%. Pertumbuhan terendah terjadi pada SID SBN, dengan peningkatan sebanyak 319 orang atau 20,41%.
Investor di Provinsi Bengkulu didominasi oleh penduduk di Kota Bengkulu, sebanyak 25.503 atau 40,44% dari seluruh investor di Provinsi Bengkulu. Disusul oleh Kabupaten Rejang Lebong dengan 7.242 SID, Bengkulu Utara dengan 6.664 SID, Bengkulu Selatan dengan 4.813 SID, Mukomuko dengan 4.090 SID, Kepahiang dengan 3.920 SID, Seluma dengan 3.380 SID, Kaur dengan 2.528 SID, dan Lebong dengan 2.303 SID.
Transaksi saham saat ini mengalami penurunan yang signifikan, dari kisaran Rp249,4 miliar pada Mei 2023 menjadi Rp138,53 miliar pada April 2024. Meskipun nilai transaksi saham mengalami penurunan, nilai kepemilikan saham justru melonjak signifikan sebesar Rp77,1 miliar.
Hal ini menandakan bahwa masyarakat di Provinsi Bengkulu cenderung lebih suka berinvestasi jangka menengah daripada melakukan transaksi saham harian.
Aktivitas pengawasan pasar modal yang dilakukan OJK di Provinsi Bengkulu hingga Mei 2024 mencakup pemeriksaan on-site terhadap perusahaan sekuritas dan APERD, serta penerbitan laporan hasil pemeriksaan kepatuhan perusahaan sekuritas dan APERD.