Sejak libur ramadhan, si Dul pulang ke kampung halamannya di Tegal. Sudah seminggu lebih ia kelabakkan mencari-cari sinyal di hpnya. Ia mulai jenuh dan habis fikir karena selama di kota ia tidak pernah sekalipun lepas dari hp untuk sekedar bersosmed, jualan online, dan main poker. Yang ia dapati jaringan di desanya hanya sampai mentok ke tingkat edge.
Suatu hari ia bertandang ke rumah Pak Gus, lantaran bosan ngutak-atik hp yang tidak pernah tembus meluncur ke internet.
Sesampainya di tempat beliau yang hanya berjarak 100 meter dari rumahnya, ia mendadak terkejut karena sinyal internet di rumah pak Gus jaringannya stabil h+. “Padahal kondisi tempat dan ketinggian tidak jauh berbeda,” katanya dalam hati.
Ia pun bertanya langsung ke Pak Gus, “anu, pak. Kok sinyal di rumah bapak full, ya?,”
“Titelmu apa, Le?”
“Mahasiswa, Pak.”
“Oh, ya maklum to. Lha wong titelku saja sudah haji, lho,…”