Seluma : Hamparan Persawahan Talang Semut, Desa Sari Mulyo, Kecamatan Sukaraja, tiba-tiba menjadi destinasi wisata yang diminati warga Kabupaten Seluma saat bulan Ramadhan. Tujuan kunjungan mereka adalah untuk menikmati keindahan matahari terbenam di antara hijaunya areal persawahan, menjelang berbuka puasa.
Sunset Favorit di Talang Semut

Bagi warga Seluma yang tertarik berkunjung ke lokasi ini, hamparan persawahan seluas 100 hektar tersebut dapat ditemukan di ruas jalan lintas penghubung Desa Sari Mulyo dan Desa Tawang Rejo Air Periukan.
Salah satu pengunjung, Ririn, menegaskan bahwa lokasi ini tidak hanya memanjakan mata dengan panorama hijau persawahan yang memukau, tetapi juga memungkinkan pengunjung untuk menikmati kecantikan matahari terbenam, sebuah pemandangan yang tidak kalah menakjubkan dengan matahari terbenam di gunung atau di pantai.
“Selain menikmati keindahan hamparan sawah yang luas, kita juga bisa menyaksikan keindahan matahari terbenam. Pengalaman ini tidak kalah indahnya dengan matahari terbenam di gunung atau di pantai,” ujar Ririn pada hari Minggu (17/03/2024).
Menurut Ririn, lokasi persawahan Talang Semut telah menjadi tempat favorit bagi warga, terutama kalangan anak muda. Mereka datang untuk sekadar bersantai karena suasana yang sejuk dan menenangkan.
“Suasana di sini sangat menenangkan dan udaranya sangat segar. Lokasi ini benar-benar favorit bagi anak muda,” tambahnya.
Sementara itu, Haris, anggota Karang Taruna Desa Sari Mulyo, mengungkapkan bahwa saat ini lokasi tersebut belum dijadikan destinasi wisata resmi, sehingga belum tersedia fasilitas untuk pengunjung. Namun, Haris memperbolehkan para pedagang kaki lima setempat untuk berjualan makanan atau takjil bagi wisatawan yang ingin berbuka puasa.
“Meskipun belum dijadikan wisata resmi, kami memperbolehkan pedagang lokal untuk berjualan makanan atau takjil bagi para pengunjung yang berkunjung. Parkiran motor juga tersedia secara gratis,” jelas Haris.
Haris menambahkan bahwa kedepannya, pihak Karang Taruna berencana untuk mengelola lokasi tersebut menjadi destinasi wisata yang mengusung konsep persawahan. Namun, rencana ini masih perlu berkonsultasi dengan pihak terkait, seperti pemerintah desa dan Dinas Pariwisata.
“Kami akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan pemerintah desa dan Dinas Pariwisata untuk merumuskan konsep wisata persawahan yang ideal untuk lokasi ini,” ungkap Haris.