NADIR
Aku ingin menyapa heningmu
sampai sunyi menyinggahi kediamanku
Aku ingin menyanggah pergimu
hingga kita berdua saling menyepi sapa
Aku mau terpaan sayapmu
membawaku beradu dengan ombak di sebrang sana
Aku mau tau atas kakumu
begitu indah namun sesaat saja begitu
Aku dan kamu yang tak pantas disebut ada
keangkuhan menyergap raga, membayangi kerongkongan duka
kita yang senggang pada kebiasan
indah rupa namun setia, menyinari kudapan renta
Kau senja dan aku sepi
kau sapa dan aku pergi
kau indah dan aku jengah
kau simbol dan aku bilangan dari sejuta tanda tanya;
mengapa kita semayam pada angka-angka waktu?
menyemai ketuaan
melahirkan kehilangan
Bengkulu, 23 Juli 2018