Saban hari
Janjiku pada bumi itu-itu saja
Tawakkaltu ‘alallah
Dari fajar menyingsing
Hingga petang tenggelam
Seperti menyelam keadaan
Bagai alarm alam
Nyaris tidak berubah
Ibarat nafsu pada nafas yang terjungkal
Menelanjangi kebutaan-kebutaan fakir
Mengangkangi para jauhari
Terus saja begitu
Setiap hari, entah sampai kapan
Entahlah, entah padamu ya rabb
Entah pada sisa-sisa umurku
Bila saja bilangan di arlojiku membungkam
Berarah pandangan pada pendar dian
Yang jelas tak padu diwala sepanjang akal peratapan
Ah, biar kuikuti saja mau-NYA