Bengkulu – Film sejarah The Rafflesia Story “Fatmawati” memasuki tahap design produksi melalui PT Trigrada Sakti Pravida dan Red Phoenix Picture. Film ini selanjutnya digarap oleh Producer Chalten F Tatroman yang tidak lain adalah sutradara dari teaser berjudul Fatmawati The First Lady of Indonesia Produksi tahun 2019.
Associate Producer Film The Rafflesia Story “Fatmawati”, Zainal Ariefin menjelaskan bahwasannya saat ini tim Red Phoenix sudah menyiapkan beberapa tahapan untuk melakukan design produksi film sejarah Ibu Fatmawati ini.
“Kami sudah bertemu dengan Gubernur Rohidin Mersyah dan proposal kami sudah didisposisi ke Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu. Dalam waktu dekat kami akan mengirimkan surat terkait tindaklanjut dari proposal tersebut,” ujar Zainal Ariefin, Minggu (15/5/2022).
Tak hanya itu, Zainal Ariefin juga menjelaskan bahwasannya tim juga sudah silaturahmi baik ke Mantan Gubernur Bengkulu Tahun 1996-2001 Brigjen Tni (Purn) Iskandar Ramis, Mantan Kapolda Bengkulu yang juga PLT Direktur Kepatuhan Bank Bengkulu Irjen Pol (Purn) Drs Supratman, Edwar Samsi Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Fraksi PDIP yang juga Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu serta Anggota DPD RI 2 Periode Perwakilan Provinsi Bengkulu yang juga pernah menjabat Walikota Bengkulu H. Ahmad Kanedi.
“Jadi kami sudah silaturahmi sekaligus sharing terkait design produksi ini dan alhamdulillah diterima dengan baik serta banyak masukkan serta support yang kita dapatkan, dan dalam waktu dekat kita sudah menjadwalkan untuk silaturahmi kembali kebeberapa pengusaha dan pejabat yang ada di Bengkulu,” ujar Zainal Ariefin.
Zainal Ariefin menambahkan tim nya sangat berterimakasih kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu yang sudah sangat mendukung konsep design produksi film yang sudah ditawarkan.
“Terimakasih Pak Gubernur, kami yakin dan bersemangat penuh film ini akan segera diproduksi tak lepas semua itu dukungan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu,” ujar Zainal Ariefin.
Diharapkan nantinya film ini akan ditayangkan di bioskop dan akan membawa nama Provinsi Bengkulu lebih dikenal.
“Karena ibu Fatmawati dilahirkan di Bengkulu maka lokasi fokus shooting nantinya akan fokus di Bengkulu. Saya berharap nantinya film ini akan membuat pariwisata di Provinsi Bengkulu lebih banyak dikenal yang tentu muaranya akan menambah perputaran ekonomi di Bengkulu,” harap Arif.