Berita Ekonomi, Bisnis, Hiburan dan Wisata Indonesia Terbaru dan Terpopuler.
wisata  

Perpaduan Pesona Alam dan Kearifan Lokal di Telun Nga’ai

sofian20rafflesia
sofian20rafflesia


Lebong – Satu dekade terakhir ini, orientasi wisata baik wisatawan asing maupun lokal cenderung beralih dari wisata buatan menuju wisata alam,terlebih wisata alam yang bersifat petualangan. Menurut hasil riset yang dilakukan oleh Marc Berman dari Universitas Michigan Amerika Serikat pada 2009,setidaknya ada 5 alasan orang-orang beralih ke wisata alam yaitu:  Alam Menyegarkan Otak, alam membuang stres, alam mampu menyegarkan tubuh, alam menawarkan petualangan, menikmati alam adalah kesempatan langka. 


Berbicara  wisata  alam, para pakar  menyebut Indonesia dalam hal kelimpahan potensi wisata alam berada pada posisi ”golden resources”. Dan melimpah pula dalam hal ekowisata budaya yang terdapat dalam ruang kehidupan 400-an suku besar di Indonesia.  


Salah satu daerah dengan kelimpahan potensi wisata alam bersifat petualangan adalah Kabupaten Lebong. Menurut Oka Tria (ketua komunitas pecintaair terjun lebong), banyak orang tidak tahu bahwa Lebong memiliki 500-an air terjun. Salah satunya adalah Air terjun Semelako yang merupakan destinasi wisata yang memenuhi aspek-aspek seperti disebut di atas (pesona alam, budaya,petualangan) sehingga menarik untuk diangkat.


Air Terjun Semelako terletak di Desa Semelako Kabupaten Lebong Propinsi Bengkulu.Desa Semelako termasuk dusun tertua di Kabupaten Lebong. Suku Rejang adalah suku mayoritas di wilayah ini. Dalam bahasa Rejang air terjun semelako disebut  Telun Nga’ai. Menurut Afif Ahda, salah satu anggota komunitas pecinta air terjun Lebong bahwa air tejun Semelako adalah salah satu yang paling menakjubkan. Air terjun ini selain menyuguhkan pesona alam yang benar benar asri, kita juga disungguhkan pesona kearifan lokal masyarakatnya. Perpaduan pesona alam dan kearifan lokal inilah yang membuat kami merekomendasikan wisatawan untuk datang ke sini.


Baca Juga : 


Eksotisme Alam dan Kearifan Masyarakat dalam Menjaganya


Perjalanan dari pinggir Desa menuju ke air terjun membutuhkan waktu sekitas 1,5 jam. Banyak hal yang kita temui disepanjang perjalanan. Kita suguhkan sungai-sungai yang begitu indah. Riak-riak air sungai memberikan nuansa keasrian alam tersendiri. Sungainya juga jernih dan airnyapun layak untuk diminum. Bebatuan di sungai tersebut menambah keindahan sungai itu. Tidak jarang pengunjung nyebur (mandiberenang) di sungai tersebut, karena airnya segar dan tidak terlalu dalam. 

Kejernihan dan keasrian sungai tersebut tidak terlepas dari kearifan lokal suku Rejang yang selalu menjaga sungai. Menurut nenek moyang orang rejang, sungai merupakan sumber kehidupan bagi mereka, sehingga dari dulu sungai benar-benar mereka jaga. Terdapat pula jembatan-jembatan gantung  yang mengguncang adrenalin ketika kita melewatinya. Ini memberikan sensasi tersendiri dalam menikmati perjalanan. Bagi yang hobi memancing, kita bisa melakukannya di sungai tersebut. Menurut penduduk setempat banyak terdapat ikan di sungai-sungai  itu. Penduduk lokal seringkali memancing ikan dan langsung membakar ikan di sepanjang sungai tersebut. Menurut mereka, bakar ikan dari hasil tangkapan sendiri memberi kenikmatan berbeda dibanding ikan bakar yang dibeli di pasar.


Sepanjang perjalanan kita juga bisa menikmati udara segar khas hutan-hutan (imbo) yang masih alami. Berada di sini dengan udara yang segar dan sejuk jelas sangat menyehatkan dan menyegarkan tubuh. Sangat jauh berbeda dari suasana di kota yang dipenuhi polusi. Masih bertahannya hutan-hutan alami tersebut tidak terlepas adanya kearifan lokal masyarakat suku Rejang dalam menjaga hutan mereka. Kearifan lokal dalam pengelolaan hutan itu diwujudkan dalam bentuk larangan-larangan seperti:


– Tidak boleh menebang pohon sembarangan


– Tidak boleh menebang pohon di bantaran atau dipinggir sungai


– Tidak boleh membuka imbo yang terdapat mata air


– Tidak boleh membuka imbo di lahan-lahan yang curam

– Tidak boleh membuka imbo di dekat air terjun


– Tidak boleh menebang pohon di hulu sungai

Pesona Air Tejun Semelako

Setelah menempuh rute perjalanan yang cukup menantang dengan melewati beberapa tebing curam, menyusuri sungai,bertemu kebun warga, menembus hutan alami yang masih terjaga keasriannya, barulah kita sampai ke air terjun semelako. Jika beruntung, beberapa hewan seperti kera, burung, berbagai jenis capung akan dapat kita jumpai di tengah perjalan. Meskipun cukup melelahkan, namun akan terbayar lunas ketika kita sampai di lokasi air terjun. Dari kejauhan pun, suara dentuman airnya akan terdengar dengan jelas. Air terjun semelako memang mengalir dengan debit yang sangat deras. Kemegahan tebingnya laksana tumpukan kristal-kristal alam yang tertata rapi dengan ketinggian air terjunnya mencapai 100 meter. Mendekat ke air terjun, anda akan merasakan udara yang sejuk dan sangat dingin karena hembusan angin menggiring percikan air terjun tersebut mengenai kita.

Lokasi Air Terjun yang dikelilingi oleh rindangnya beragam jenis pepohonan menjadikan susana hati setiap pengunjung merasa tenang dan sejuk. Disela-sela air terjun juga terdapat kolam-kolam yang terbentuk secara alamiah sehingga dimanfaatkan oleh pengunjung untuk berenang maupun berendam.  

Eksotisnya tebing-tebing, rindangnya pepohonan, Air yang jernih  dengan sensasi percikan airnya, serta suara air yang menderu membuat kita dapat merasakan dekatnya hidup berdampingan dengan alam.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *