Bengkulu – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu menegaskan bahwa penyaluran gas LPG ukuran 3 kg di wilayahnya tepat sasaran. Hal ini dipastikan setelah diberlakukannya kebijakan pembelian gas LPG 3 kg wajib menyertakan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik.
Menurut Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Bengkulu, Erika Ariesanti, berdasarkan hasil pengawasan tim, hingga saat ini tidak ada laporan penyelewengan LPG 3 kg.
Kebijakan ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat yang membatasi penggunaan elpiji 3 kg hanya untuk empat kelompok, yaitu masyarakat miskin yang terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial, nelayan, petani, dan pelaku UMKM yang terdaftar.
Erika menjelaskan bahwa apabila masyarakat menemukan pangkalan gas yang menjual LPG subsidi di luar ketentuan, agar dapat melapor ke Disperindag Kota Bengkulu untuk ditindaklanjuti.
Selain itu, penjualan gas LPG subsidi harus sesuai dengan harga eceran tertinggi, yaitu Rp19 ribu per tabung.
Upaya Penyaluran Tepat Sasaran, pemerintah menegaskan penerapan KTP Elektronik: Memastikan hanya masyarakat berhak yang membeli gas LPG 3 kg.
Pelaporan Penyalahgunaan: Masyarakat dapat melaporkan pangkalan nakal ke Disperindag Kota Bengkulu. Harga Eceran Tertinggi: Memastikan harga gas LPG 3 kg tidak melebihi Rp19 ribu per tabung.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan penyaluran gas LPG 3 kg di Kota Bengkulu dapat lebih tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat yang berhak.
