Bengkulu – Penundaan ekspor cangkang sawit akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pelindo Bengkulu tidak mempengaruhi harga pembelian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Meskipun demikian, kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Pertanian (TPHP) Provinsi Bengkulu, Muhammad Rizon, menyatakan bahwa keberadaan cangkang masih memperkaya nilai jualnya, meskipun tidak secara dominan.
Penundaan Ekspor Cangkang Sawit Tak Ganggu Harga TBS

“Harga TBS sawit di tingkat pabrik tetap stabil, berkisar antara Rp2.200/kg hingga Rp2.400/kg, menunjukkan peningkatan dari bulan sebelumnya yang hanya Rp2.150/kg,” ungkap Rizon.
Meskipun harga tetap stabil, peran sentral pelabuhan sangat penting karena sebagian besar turunan kelapa sawit diekspor melalui pelabuhan tersebut. Oleh karena itu, normalisasi pelabuhan menjadi keharusan untuk memastikan kelancaran aktivitas ekspor.
Alur pelabuhan Pulau Baai Bengkulu sering mengalami pendangkalan sedimen pasir, yang dipengaruhi oleh kondisi alam dan cuaca. Upaya perbaikan dan penanganan pendangkalan sedang dilakukan untuk memastikan kelancaran aktivitas pelabuhan di masa mendatang.
“Koordinasi terus dilakukan untuk memastikan langkah-langkah perbaikan dapat dilaksanakan dengan efektif,” demikian.