Berita Ekonomi, Bisnis, Hiburan dan Wisata Indonesia Terbaru dan Terpopuler.

Penembak Jitu Bidik Donald Trump saat Berkampanye

WhatsApp20Image202024 07 1420at2009.27.14
WhatsApp20Image202024 07 1420at2009.27.14

Bengkulu – Seorang penembak jitu yang menyerang calon presiden (capres) Donald Trump selama kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat di Pennsylvania telah tewas setelah ditembak di kepala oleh agen Secret Service. Trump berhasil selamat dari upaya pembunuhan tersebut meskipun mengalami luka ringan. 

Serangan terhadap capres dari Partai Republik itu terjadi pada Sabtu waktu setempat dan telah memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Presiden Joe Biden, yang merupakan saingan politik Trump.

Sebelum penembakan terjadi, saksi-saksi melaporkan bahwa mereka berusaha keras untuk memperingatkan polisi tentang seorang penembak jitu yang bersembunyi di atap. “Kami dengan jelas melihat dia membawa senapan,” kata seorang saksi yang mengenakan topi MAGA 2020 kepada BBC News pada hari Minggu. 

“Kami menunjuk ke arahnya. Polisi sedang berlarian di lapangan. Kami berteriak, ‘Hey, ada orang di atap dengan senapan!’ Tetapi polisi tidak segera menyadari situasinya.”

Seorang saksi mata lainnya, yang berada di sekitar lokasi kampanye, mengatakan bahwa dia dan teman-temannya melihat seorang pria berpakaian kamuflase coklat memanjat ke atap sebuah gedung dengan membawa senapan, dan mereka segera memberi tahu Secret Service yang berada di dekatnya. “Saya menunjuk ke atap itu kepada Secret Service, dan tiba-tiba, lima tembakan terdengar,” ujarnya.

Presiden Biden, setelah diberi informasi tentang insiden tersebut oleh pejabat keamanan, langsung mengutuk serangan tersebut. Mantan Presiden George W. Bush, yang juga mengeluarkan pernyataan, mengecam keras upaya pembunuhan terhadap Trump. 

“Laura dan saya bersyukur bahwa Presiden Trump selamat setelah serangan pengecut terhadap hidupnya. Kami menghargai respons cepat dari anggota Secret Service,” kata Bush.

Seorang anggota Kongres dari Pennsylvania, Dan Meuser, yang hadir dalam kampanye tersebut, menyatakan bahwa dia mendengar 8 hingga 10 tembakan dan melihat banyak orang terkena dampaknya. Gubernur California Gavin Newsom, yang juga mengecam serangan tersebut, menegaskan bahwa kekerasan tidak boleh diterima dalam demokrasi.

Investigasi atas insiden ini masih berlangsung, sementara dua orang dilaporkan tewas termasuk pelaku penembakan. Identitas jenazah yang ditemukan di lokasi masih dalam proses konfirmasi.

Ini adalah peristiwa serius yang memunculkan kekhawatiran keamanan dalam kampanye politik di Amerika Serikat, di tengah meningkatnya ketegangan politik dan polarisasi.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *