Berita Ekonomi, Bisnis, Hiburan dan Wisata Indonesia Terbaru dan Terpopuler.

Pemeriksaan Kesehatan bagi Calon Pengantin untuk Cegah Stunting

Gambar20WhatsApp202024 08 0820pukul2017.44.30 dad7ec46
Gambar20WhatsApp202024 08 0820pukul2017.44.30 dad7ec46

Bengkulu – Pernikahan menjadi dambaan setiap insan. Setelah menikah, banyak pasangan berharap segera dikaruniai keturunan yang sehat. Untuk melahirkan generasi penerus yang sehat, calon pengantin (catin) wanita perlu memperhatikan kesehatannya, terutama terkait Lingkar Lengan Atas (LiLA) dan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum melangsungkan pernikahan.

“Yang amat perlu diperhatikan pada catin wanita adalah LiLA dan IMT sebelum pernikahan. Selain itu, usia ideal untuk menikah juga penting, yaitu 21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria,” ungkap Yeyen Nunsi Wijayanti, S.Tr.Keb.

Yeyen menegaskan bahwa catin wanita perlu menjalani pemeriksaan standar kesehatan sebelum menikah, termasuk pengukuran LiLA dan IMT. “LiLA yang ideal bagi catin dewasa adalah tidak kurang dari 23,5 cm. Jika di bawah angka tersebut, catin dikategorikan kurus dan berisiko tidak mampu mencukupi gizi bagi janin. Sebaliknya, jika LiLA melebihi batas normal, risiko komplikasi seperti darah tinggi dan peningkatan kadar gula darah dapat terjadi.”

Yeyen, lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan di Kota Bengkulu, menambahkan bahwa ada beberapa faktor yang menyumbang kasus stunting, termasuk kesehatan, asupan gizi, dan lingkungan yang tidak sehat. “Pemeriksaan kesehatan merupakan langkah awal dalam pencegahan stunting atau kekurangan gizi kronis,” jelasnya.

Status gizi yang buruk pada catin wanita merupakan salah satu penyebab stunting yang harus diantisipasi sejak dini. Status gizi dapat dinilai melalui pengukuran LiLA dan IMT. Pengukuran LiLA bertujuan untuk mendeteksi risiko Kurang Energi Kronik (KEK) pada catin wanita, yang jika tidak ditangani dapat mengakibatkan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan gizi janin.

Yeyen juga menjelaskan bahwa IMT dapat mengukur kondisi berat badan seseorang, apakah tergolong kurus, normal, gemuk, atau obesitas. “IMT dihitung dengan membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan (m²). IMT kurang dari 17,0 tergolong sangat kurus, 17-18,5 tergolong kurus, 18,5-25,0 tergolong normal, 25,0-27,0 tergolong gemuk, dan lebih dari 27,0 tergolong obesitas.”

Untuk mengukur LiLA, remaja wanita dapat melakukannya sendiri di rumah dengan cara sederhana. “Tentukan posisi pangkal bahu dan ujung siku, lalu tentukan titik tengah di antara keduanya dengan menggunakan pita ukur atau meteran. Jika LiLA dan IMT belum memenuhi standar kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan atau fasilitas kesehatan terdekat,” imbau Yeyen, yang lulus dari sekolah kesehatan pada tahun 2016.

Tenaga kesehatan juga biasanya memberikan tips dan informasi terkait pola makan gizi seimbang serta praktik-praktik baik yang perlu dilakukan catin secara rutin.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *