Bengkulu : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu mencatat nilai investasi di Provinsi Bengkulu pada Januari hingga Maret 2022 baru mencapai Rp 1,5 miliar.
Kepala DPMPTSP Provinsi Bengkulu, Karmawanto mengatakan nilai investasi tersebut berasal pada sektor kelistrikan dan kelapa sawit.
“Triwulan pertama capaian masih kecil, baru Rp 1,5 miliar dari target Rp 9,8 triliun tahun ini,” kata Karmawanto, Rabu (1/6/2022).
Ia menyebut alasan realisasi nilai investasi masih kecil karena banyak investor yang masih menyusun rencana kerja.
“Kami targetkan triwulan kedua sudah meningkat,” katanya.
DPMPTSP sendiri telah membagi jumlah target investasi di masing-masing kabupaten/kota dengan dengan rincian sesuai dengan kemampuan daerah.
“Target investasi tertinggi yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Mukomuko, dan Bengkulu Utara sebesar Rp 1,5 triliun,” kata Karmawanto.
Disusul Kabupaten Lebong dan Kabupaten Bengkulu Tengah sebesar Rp 1 triliun, Kabupaten Bengkulu Selatan sebesar Rp 900 miliar, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Kaur sebesar Rp 700 miliar.
Sedangkan untuk daerah dengan investasi terkecil yakni Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Rejang Lebong sebesar Rp 500 miliar.
Karmawanto berharap target investasi yang telah ditentukan untuk masing-masing kabupaten/kota dapat tercapai. Ia mengimbau agar Pemerintah kabupaten/kota berfokus dan berperan dalam mencapai target tersebut.
“Kami yakin target tercapai mengingat iklim investasi di Bengkulu cenderung membaik,” pungkasnya.