Jakarta – Sejalan dengan berlanjutnya pemulihan volume pasien non-Covid-19, Mitra Keluarga membukukan Pendapatan dan EBITDA 2Q22 sebesar Rp980 miliar dan Rp399,3 miliar. Dengan mempertimbangkan situasi di 2Q22 dimana kasus Covid-19 relatif sedikit dan memasuki bulan Ramadhan disertai dengan libur panjang Hari Raya Idul Fitri yang secara histori menjadi masa terendah untuk industri Rumah Sakit, kinerja 2Q22 ini dinilai sebagai pencapaian yang cukup baik tanpa adanya penurunan yang signifikan. Volume Pasien Rawat Inap serta Hari Rawat Inap masih melanjutkan pertumbuhannya sebesar 9.6% dan 1.0% dibandingkan 1Q22. Volume Rawat Jalan mengalami sedikit penurunan sebesar -2.2% dibandingkan 1Q22, penurunan tersebut kami nilai cukup baik jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019 (periode normal sebelum Covid-19) dimana terjadi penurunan sebesar -5.8% ketika ada libur panjang Hari Raya Idul Fitri.
Normalisasi pasca Covid-19 dan penyesuaian pendapatan dikarenakan aturan tarif Covid-19 terbaru yang berlaku surut dari Januari 2022 dan seterusnya, mengakibatkan penurunan intensitas pendapatan. Rata-rata pendapatn per hari rawat inap di 2Q22 menjadi Rp3,7 juta dibandingkan 1Q22 sebesar Rp4,1 juta, mengalami penurunan sebesar -9,7% Q-o-Q.
Pendapatan rata-rata rawat jalan di 2Q22 mengalami penurunan menjadi Rp 525 ribu dibandingkan 1Q22 sebesar Rp 592 ribu, mengalami penurunan sebesar -11.2% Q-o-Q.
Disisi lain, pendapatan 2Q22 sebesar Rp980 miliar mencerminkan penurunan pendapatan sebesar 17,4% Y-o-Y, dikarenakan menurunnya intensitas pendapatan akibat penurunan jumlah kasus dan tarif Covid-19 yang ditangani dibandingkan 2Q21. Kasus Covid-19 di 2Q22 berkontribusi sebesar 2,5% dari pendapatan, jauh lebih rendah dibandingkan dengan 2Q21 sebesar 37% dari pendapatan.
Intensitas pendapatan yang lebih rendah dikarenakan kasus Covid-19 yang lebih sedikit pada 2Q22 dibandingkan dengan 2Q21 mengakibatkan terjadinya kontraksi Margin Laba Bruto dan Margin EBITDA, masing-masing dari 52,8% menjadi 52,2%, dan dari 41,0% menjadi 40,7%. Total beban gaji meningkat, melonjak dari Rp194.8 miliar di 2Q21 menjadi Rp197.4 miliar di 2Q22, meningkat 1.3% Y-o-Y. Total Beban Usaha mengalami penurunan dari Rp212,2 miliar di 2Q21 menjadi Rp193.9 miliar di 2Q22, turun 11,8% Y-o-Y. Laba Bersih sebesar Rp281.4 miliar dibukukan untuk 2Q22, mencerminkan Marjin Laba Bersih sebesar 28,7%, turun dari 28.5% yang tercatat di 2Q21.
Per 30 Juni 2022, Perseroan mempertahankan posisi kas bersih sebesar Rp1,89 triliun, dan telah membelanjakan Rp 300.5 miliar untuk belanja modal dan Rp348,6 miliar untuk program pembelian kembali sahamnya, yang mewakili total 160,2 juta saham yang telah dibeli kembali selama enam bulan pertama tahun 2022.
Strategi Pertumbuhan
Mitra Keluarga akan terus menambah kapasitas, baik melalui rencana perluasan rumah sakit greenfield dan brownfield:
• Mitra Keluarga telah membuka rumah sakit ke-27, Mitra Keluarga Deltamas pada 1 Juli 2022.
• Mitra Keluarga akan membuka rumah sakit ke-28 dan 29 masing-masing pada November 2022 dan Januari 2023; Rumah Sakit ini berlokasi di Pamulang (Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten), dan Slawi (Kabupaten Tegal, Jawa Tengah). Kapasitas maksimum gabungan dari ketiga rumah sakit ini akan menjadi 400 tempat tidur, untuk tahap awalnya akan dibuka sebanyak 120-150 tempat tidur.
• Mitra Keluarga telah meningkatkan kapasitas tempat tidur di rumah sakit yang ada. Total tempat tidur operasional di 2Q22 sebanyak 3.343, meningkat 3,0% YoY.
• Peluang M&A tetap menjadi salah satu strategi pertumbuhan Mitra Keluarga. Mitra Keluarga akan terus berkomitmen untuk meningkatkan intensitas pendapatan melalui penerapan medis yang lebih kompleks dan terkini:
• Pusat Radioterapi yang berlokasi di Mitra Keluarga Bekasi Timur,
• Sport Injury Clinic di Mitra Keluarga Cibubur, diproyeksikan akan beroperasi pada Agustus-September 2022, dan
• Mitra Keluarga memulai pembangunan Pusat Radioterapi ke-2 yang berlokasi di Mitra Keluarga Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur pada bulan Juni 2022.
Sekilas PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk
Mitra Keluarga mendirikan rumah sakit pertamanya pada tahun 1989 dan pada saat ini Mitra Keluarga memiliki dan mengoperasikan 27 rumah sakit, dimana tujuh belas diantaranya berlokasi di Jabodetabek, lima di Jawa Barat, empat di Surabaya (Jawa timur), dan satu di Tegal (Jawa tengah). Setiap rumah sakit dilengkapi dengan ruang gawat darurat, klinik rawat jalan, kamar rawat inap, ruang operasi, unit perawatan intensif dan farmasi, serta menyediakan layanan laboratorium dan radiologi. Rumah sakit kami juga menawarkan layanan khusus seperti kebidanan, pediatri, penyakit dalam, angioplasti, bedah ortopedi dan bedah saraf.
Mitra Keluarga telah berubah menjadi salah satu operator rumah sakit swasta terbesar dengan jumlah pasien mencapai 2,5 juta pada tahun 2021; dalam hal kapasitas tempat tidur rumah sakit, terdapat 3.320 tempat tidur operasional per 31 Desember 2021. Perusahaan mempekerjakan sekitar 7.759 staf medis dan non-medis, dengan sekitar 1.473 spesialis yang berpraktik di semua rumah sakitnya pada akhir tahun 2021.
Perseroan berhasil mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 24 Maret 2015 dan Perseroan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp29,9 triliun per 31 Desember 2021. (IDX: MIKA)