BENGKULU – Gerakan Anti Kekerasan (GAK) Provinsi Bengkulu terus menekankan urgensi implementasi Permendikbud Nomor 46 yang berkaitan dengan pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di lembaga pendidikan. Fachry Azizurahman, Ketua GAK Bengkulu, mengimbau Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk segera membentuk TPPK setelah mengadakan serangkaian kegiatan, termasuk pelantikan dan capacity building yang dilangsungkan di Bencoolen Cafe.
GAK, yang saat ini merangkul 32 anggota perwakilan sekolah di Kota Bengkulu, semakin mengokohkan posisinya sebagai penggerak utama dalam gerakan anti kekerasan. Melalui capacity building, GAK merumuskan langkah-langkah awal untuk memperkuat struktur organisasi dan menentukan fokusnya sebagai sarana preventif dan responsif terhadap segala bentuk kekerasan di lingkungan sekolah.
Selain menyoroti implementasi TPPK, GAK juga berkomitmen untuk terlibat secara aktif dalam pembentukan Tim Pencegahan Kekerasan. Pemahaman mendalam tentang kebutuhan pencegahan dan penanganan kekerasan di lembaga pendidikan mendorong GAK untuk memainkan peran yang lebih proaktif.
Mengakui peran strategis personal branding, GAK menjalin kolaborasi dengan Emina Girl Gang Ambassador. Kerjasama ini tidak hanya meningkatkan citra anggotanya, tetapi juga memperkuat efektivitas program GAK Go To School sebagai inisiatif pencegahan dan penanganan kekerasan di dunia pendidikan.
Melalui langkah-langkah ini, GAK Bengkulu tidak hanya berjuang untuk menciptakan lingkungan pendidikan bebas dari kekerasan, tetapi juga merangkul peran aktif dalam membentuk budaya sekolah yang aman dan mendukung bagi anak-anak dan perempuan.