Seperti luka-luka yang tumbuh bertunas
pada segala usia
dan waktu-waktu yang gugur tumbang
pada setiap raga
aku amat menanti mati yang suri
agar mencapai puncakku berdiam diri abadi.
pada segala usia
dan waktu-waktu yang gugur tumbang
pada setiap raga
aku amat menanti mati yang suri
agar mencapai puncakku berdiam diri abadi.
Tak sesekali aku bertanya kapan dan
bagaimana
bagiku mati sama saja
kecuali kematian sia-sia
tak ada waktu dan tempat untuk singgah sejenak di perebahan.
bagaimana
bagiku mati sama saja
kecuali kematian sia-sia
tak ada waktu dan tempat untuk singgah sejenak di perebahan.
Aku pernah mati ibarat daun patah
yang mengemulsi dini hari
ada sapa antara raga dan Rab-nya
janji dan cita di lusa hari
berkaca-kaca sembari menjelma jadi resonansi fardu.
yang mengemulsi dini hari
ada sapa antara raga dan Rab-nya
janji dan cita di lusa hari
berkaca-kaca sembari menjelma jadi resonansi fardu.
Pernah juga aku meratapi kematian orang lain
bagiku adalah kepulasan yang fana
dan baginya ada lorong tak bernama
yang singgah di pundak luruhnya
bagiku adalah kepulasan yang fana
dan baginya ada lorong tak bernama
yang singgah di pundak luruhnya
Begitu juga dengan lahirnya kematian
terjemahan angka-angka rahasia
menjadi jarak berjaga diri.
terjemahan angka-angka rahasia
menjadi jarak berjaga diri.
Bengkulu, 18 Okt 18
