Bengkulu Utara – Malam puncak Penganugerahan Lomba Desa Wisata Provinsi Bengkulu tahun 2024 digelar di Lapangan Kelurahan Kemumu, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara dan dihadiri langsung Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, pada Jumat (26/7) malam.
Gubernur Rohidin menyampaikan bahwa ada tiga desa di Bengkulu Utara yang berhasil masuk dalam 10 besar Lomba Desa Wisata 2024 tingkat Provinsi Bengkulu, yaitu Desa Rama Agung Bengkulu Utara, Kampung Kemumu Bengkulu Utara, dan Desa Batu Raja Rejang Lebong.
Ia menekankan bahwa pengembangan desa wisata tidak harus selalu berbasis keindahan alam, tetapi juga bisa berbasis budaya dan pengembangan UMKM lokal. Seperti Desa Rama Agung yang menawarkan sesuatu yang berbeda.
“Pada umumnya desa wisata menawarkan atraksi wisata alam seperti sungai, pantai, atau danau. Namun, Desa Wisata Rama Agung justru satu-satunya yang menawarkan atraksi wisata religi,” katanya.
“Intinya, desa wisata tidak harus menampilkan keindahan alam semata. Menampilkan keragaman budaya juga memiliki nilai dan daya tarik tersendiri. Terlebih lagi, Desa Rama Agung dihuni oleh beragam suku dari seluruh Indonesia, seperti Bali, Jawa, dan Rejang,” lanjutnya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanuzar, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan puncak dari penyelenggaraan Lomba Desa Wisata tingkat Provinsi Bengkulu tahun 2024, yang sudah dimulai sejak Mei 2024. Dalam malam anugerah ini, diumumkan lima besar juara Lomba Desa Wisata Provinsi Bengkulu.
Selain itu, lomba desa wisata tahun ini diikuti oleh peserta dari desa wisata di Provinsi Bengkulu yang meraih juara satu hingga tiga pada lomba desa wisata tahun-tahun sebelumnya.
“Tema Lomba Desa Wisata 2024 Provinsi Bengkulu adalah Lomba Desa Wisata Pengembangan dan Berkelanjutan Provinsi Bengkulu Tahun 2024. Pengembangan desa wisata memiliki efek berganda yang sangat luas bagi daerah, terutama desa,” ungkapnya.
“Melalui pengembangan desa wisata, perekonomian desa dan masyarakat desa juga dapat berkembang dengan baik. Ini harus dikembangkan secara berkelanjutan sehingga bisa menjadi sumber pendapatan desa itu sendiri,” tambahnya.
Perlu diketahui, salah satu tokoh yang mendorong Desa Rama Agung menjadi desa wisata adalah Ketua MUI Provinsi Bengkulu, Rohimin. Ia menilai desa ini memiliki kekhasan tersendiri dalam merawat keberagaman.
Acara ini juga dihadiri oleh General Manager Angkasa Pura, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Kepala OPD Provinsi Bengkulu, serta Kepala OPD dan FKPD Bengkulu Utara, dan seluruh peserta lomba desa wisata se-Provinsi Bengkulu.
Berikut lima besar pemenang Lomba Desa Wisata Provinsi Bengkulu tahun 2024:
1. Kampung Wisata Kemumu, Kelurahan Kemumu, Kabupaten Bengkulu Utara
2. Desa Wisata Blitar Seberang, Kabupaten Rejang Lebong
3. Desa Wisata Air Sempiang, Kabupaten Kepahiang
4. Desa Wisata Sumber Urip, Kabupaten Rejang Lebong
5. Desa Wisata Rindu Hati, Kabupaten Bengkulu Tengah.
Profil Desa Wisata Kemumu
Kelurahan Kemumu, yang memiliki luas wilayah 815 hektar, terletak di sebelah timur Kecamatan Kota Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Wilayah ini awalnya dikenal sebagai Trans Kolonial dengan nama Desa Sido Mulyo pada tahun 1935-1954, dengan mayoritas penduduk berasal dari Jawa Tengah. Saat itu, pemerintahan desa masih di bawah Marga Lais dan dipimpin oleh seorang depati (kepala desa).
Pada masa kepemimpinan Kosim M. pada tahun 1972, Desa Sido Mulyo berganti nama menjadi Desa Kemumu, yang berarti keladi atau talas. Pada bulan April 1981, statusnya berubah menjadi kelurahan.
Kelurahan Kemumu dikenal dengan objek wisata andalannya, yaitu air terjun dan bendungan peninggalan Belanda yang disebut Palak Siring. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 100 meter dengan debit air yang cukup besar. Bendungan tersebut dibangun pada tahun 1901 oleh pemerintahan kolonial Belanda sebagai bagian dari politik balas budi.
Pada tahun 1989, Karang Taruna Arga Tirta Kelurahan Kemumu bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan Palak Siring sebagai tempat wisata, diresmikan oleh Camat Argamakmur. Sejak tahun 1990, pengelolaan objek wisata Palak Siring sepenuhnya dikelola oleh Karang Taruna Arga Tirta dengan kesepakatan bagi hasil dengan pemerintah kabupaten.
Pada tahun 2018, pengelolaan pariwisata di Kelurahan Kemumu dialihkan kepada Kelompok Sadar Wisata Arga Tirta untuk memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah dalam program-program pembinaan. Kelompok ini mulai melakukan berbagai pengembangan dengan melibatkan instansi pendidikan, BUMN, dan pemerintah daerah untuk memajukan pariwisata Kemumu.
Pada tahun 2022, Kampung Wisata Kemumu berhasil masuk nominasi 4 besar dalam perlombaan desa wisata tingkat kabupaten, dan secara resmi ditetapkan sebagai desa wisata melalui SK Bupati Nomor.556/1462/DISPAR/2022. Pada tahun 2023, Kampung Wisata Kemumu meraih posisi juara 2 sebagai desa wisata terbaik tingkat Provinsi Bengkulu. Prestasi ini memotivasi Kampung Wisata Kemumu untuk terus berinovasi dan mengembangkan potensi wisata yang ada.