Bengkulu : Badan Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu berencana memberlakukan jadwal buka tutup hingga penggunaan satu jalur di lintas Kabupaten Bengkulu Tengah – Kepahiang pada 1 Juni hingga 24 Juni 2024 mendatang.
Hal ini menyusul adanya rencana pemangkasan 38 pohon rawan tumbang di lintas tersebut, untuk mengantisipasi adanya korban jiwa akibat dari potensi bencana hidrometeorologi.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja (Satker) Peaksanaan Jalan Nasional (PJN) II Bengkulu, Roberto mengatakan, pemberlakukan ini masih dalam tahap rencana yang akan difinalisasi pada rapat Jumat (27/5/2022) mendatang.
“Ini belum final baik jam operasionalnya, rekayasa lalu lintasnya seperti apa. Namun ada kemungkinan akan kami berlakukan buka tutup dan penggunaan satu jalur,” kata Roberto, Rabu (25/5/2022).
BPJN, lanjut Roberto saat ini tengah berkoordinasi dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu, Kepolisian, TNI hingga Dinas Perhubungan provinsi/kabupaten untuk rencana pelaksanaan pemangkasan dan pengaturan lalu lintas selama periode tersebut.
Namun diupayakan selama proses pemangkasan tidak akan diberlakukan penutupan secara total demi menghindari kemacetan di area lintas pegunungan.
“Rencana kami buka tutup ini bisa diberlakukan bertahap atau saat kami melakukan pekerjaan, maka kendaraan dihentikan dan saat istirahat maka arus lalu lintas diizinkan jalan dengan perlahan dan hati-hati,” kata Roberto.
“Pilihan kedua bisa kami lakukan penggunaan satu jalur pada titik pohon yang akan kami tebang sehingga kendaraan tetap bisa berjalan tanpa menghambat arusnya,” tambah Roberto.
Selain itu, pelaksanaan pemangkasan lanjut Roberto diperkirakan akan memakan waktu satu hari untuk 1 sampai 2 pohon. Sehingga dalam tempo tersebut, pemangkasan 38 pohon rawan tumbang selesai tepat waktu.
Kemudian, bagi masyarakat yang ingin berkendara di jalur lintas ini, kata Roberto, apabila memiliki jadwal yang mendadak atau dalam kondisi genting diminta untuk melintas sebelum pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB atau melewati jalur alternatif.
“Mudah-mudahan dengan pemangkasan ini nantinya akan mengurangi dampak bencana pohon tumbang yang berakibat pada timbulnya korban jiwa,” demikian Roberto.