Karawang, Koordinator Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Cilamaya Berbunga Muslim Hafidz menuding Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah melakukan ingkar janji dan tidak serius untuk mengurus Sungai Cilamaya yang airnya kini menghitam, bau dan berbusa.
Muslim menyebut Ridwan Kamil sosok yang mengandalkan pencitraan saja di media sosial tanpa kerja nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Beberapa hari ini, Sungai Cilamaya menghitam, bau dan berbusa di beberapa wilayah baik di hilir maupun di wilayah setelah perusahaan di Subang dan Purwakarta,” ujar Muslim kepada wartawan, Selasa (15/8/2023).
Menurut Muslim, Sungai Cilamaya merupakan sungai sepanjang sekitar 97 Km yang terdapat di Provinsi Jawa Barat, yang meliputi Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang dan Kabupaten Purwakarta, namun kondisinya saat ini sangat mengenaskan.
Dikabarkan Muslim, berdasarkan pantauan FORDAS CILAMAYA BERBUNGA yang merupakan organisasi yang concern terhadap masalah lingkungan, ia menjelaskan dari hilir sampai tengah Bendung Barugbug, air menghitam pekat dan bau busuk.
“Terpantau Muara Cilamaya, Barahan, Cipancuh, Bendung Barugbug dan Cijunti tampak hitam, bau dan berbusa,” ungkap Muslim.
Lanjut Muslim menegaskan, meskipun sudah ada Peraturan Gubernur nomor 45 tahun 2022 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Cilamaya (SATGAS PPK DAS Cilamaya) tetapi hanya sekedar peraturan yang tidak pernah dijalankan.
Hal itu dibuktikan dari tidak ada Satuan Tugas (Satgas) yang ditunjuk untuk bergerak membenahi Sungai Cilamaya yang cukup krusial tersebut.
“Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak serius mengurus Sungai Cilamaya dibuktikan dengan Peraturan Gubernur nomor 45 tahun 2022 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Cilamaya (SATGAS PPK DAS Cilamaya),” ucapnya.
Lebih lanjut Muslim mencap Ridwan Kamil sebagai ‘Gubernur Kertas’ yang tidak mampu bekerja secara konkret membenahi masalah kelestarian lingkungan.
Muslim juga menilai Ridwan Kamil tidak peka dan tidak memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan yang juga harus menjadi perhatian bersama, lebih mementingkan polesan di media sosialnya yang harus dari para pendengungnya.
“Sampai hari ini, tepat satu tahun ini belum ada keputusan gubernur terkait personilia satgas dan Peraturan Gubernur terkait Dokumen Rencana Aksi PPK DAS CILAMAYA, layak dianugerahi sebagai GUBERNUR KERTAS hanya maung kertas aja” ucapnya.
Dikatakan Muslim mungkin saja tanda menghitamnya Sungai Cilamaya menjadi sebuah pertanda buruknya akhir masa kepemimpinan Ridwan Kamil.
Selama menjabat menjadi Gubernur kata Muslim, gerakan untuk menyelamatkan Sungai Cilamaya hanya sebatas wacana saja.
“Mungkin saya masih ingat, ketika Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat datang ke Bendung Barugbug terus mengajak reuni pada tahun selanjutnya di Sungai Cilamaya dengan kondisi Sungai Cilamaya yang lebih baik, Pak Gubernur, dokumen rencana aksi aja belum ada, ternyata hanya mimpi aja, memang Gubernur Kertas” tukasnya.