Berita Ekonomi, Bisnis, Hiburan dan Wisata Indonesia Terbaru dan Terpopuler.
puisi  

Gurau Waktu

Sesak
Dada berdegub kencang 
Hilang ruang

Tanya ku tak usai 
”Sial menguap lenyap?”
Pincang ”seiring waktu berjalan”

Haruskah ku sayat nadi
Lepas melas, jadi seonggok daging busuk 
Yang jadi penutup kebohongan

Muak bicara pelan
Bijaksana pada puan
Bosan berdiri paling depan

Getir,
Saksi keadilan ingin beda rasa
Mati, terkesan beda cara

Peratapi bendera
Tak rupa kasta membelenggu
Amarah di nista tuhan tanpa asa

Tak satupun manusia ku temui
Dalam keadaan berserah diri
Kecuali yang ku pandang di sebrang sawahnya

Ia terus berkaca pada parit
Ketika ku tanya demikian
Ia melempar kesan 

15 Januari 2018

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *