Hatiku porak poranda oleh luka
pada kesunyian malam,
hingar-bingar jangkrik dan suara alam
menyesap habis khayalku.
Dari sekian detik kuhitung
sampai habis dan rebah di peraduan malam
bayang-bayang wajahmu
menafsirkan luka yang tak pernah usai.
Dik, kurasakan getar hatimu di labirin rindu
meraung-raung lirih dalam mimpi yang tak sempat kuganti
kau akan benar-benar kekar menahan perih luka ini.
Dik, sampaikan seberkas luka yang tak pernah kering di hatimu,
pun aku
pada anak pinak dengan darahku mengalir di nadinya
taruh jua cerita manis yang menguliti habis luka ini.
Lekas pergi walau sendiri
namamu tak akan pernah sembuh
entah pada luka ini, atau pada luka-luka lainnya.
18 Agustus 2018