teratai penat selepas fajar tiba
limbah sesembahan ketika kutatap
merubah jadi atap bernaung di atas keningku.
Destinasi akal budi kian berontak menyoraki
birokrasi sebagian dari rencana lestari
agar cucu-cucu Adam senantiasa teruji
di peradaban penuh dosa.
Jangankan ikan kecil yang hadir menyapa
angin sepoi singgah sebentar lalu enyah entah kemana
jangankan doa terpapar
jernihmu saja terbengkalai.
Lalu aku bisa apa?
menjamumu setiap akhir pekan dan rebahan menatap pilu
atau hanya mengeja dari nama indahmu?
The DAM Tak Sudah.
280119