MENGARUNGI SAMUDRA, SELUAS-LUASNYA …
Hanya ada satu syarat yang harus dimiliki oleh penulis feature; cinta.
Tanpa rasa suka, kasih, keingintahuan, kerisauan, dan kerinduan, jangan pernah berharap Anda bisa menulis feature – tulisan lepas, dengan baik dan bisa dinikmati.
Feature adalah salah satu karya jurnalistik, selain stright news. Dia bisa dinikmati dan kehadirannya selalu dinanti. Dia bisa menjadi jawaban ketika persaingan banyak media yang berlomba-lomba menyajikan karya-karya jurnalistik terbaik; tidak hanya media cetak, tapi juga televisi, bahkan online. Feature harus hadir ketika berita-berita yang tersaji terasa membosankan dan diyakini ada yang kurang lengkap.
Feature yang baik, benar, dan bisa dinikmati, datang dari penulis yang punya rasa cinta, yang di dalamnya dituntut kesabaran yang tinggi, rasa ingin tahu yang tak boleh padam. Penulis feature adalah dia yang mampu menyimpan kerinduan, kerisauan, dan kecemasan di hatinya yang terdalam.
Tanpa itu semua, jangan sesekali-sekali mencoba menulis feature. Ibarat masuk hutan, pasti tersesat.
Feature yang baik tidak ditulis dengan bertele-tele. Dia tidak hanya membuat senang pembacanya, tapi bisa juga menahan rasa haru, kepedihan, dan memunculkan rasa empati. Cerita yang tersaji harus mengalir. Jika samudra, dia harus luas, seluas-luasnya. Tanpa batas dan tidak ada yang merasa tersakiti.
Pada dasarnya, penulis feature adalah orang yang bercerita. Penulis feature harus mampu menjerat pembaca tidak hanya dari alenia pertama, tapi kata pertama. Karena itu, pilihlah kata yang menohok, jika perlu yang menembus jantung. Opening yang mencekam, misalnya, akan membawa pembaca ke alenia-alenia berikut.
Buatlah pembaca happy dan merasa mendapatkan sesuatu (informasi) tentang seseorang, peristiwa, keadaan atau aspek kehidupan yang lain. Jujurlah dalam menulis, jangan ngarang, dan mengada-ada. Feature yang baik tidak ditulis sambil jalan atau sekali jalan. Gali sedalam-dalamnya bahan yang ingin Anda tulis. Jika ingin menulis Raisa itu cantik, harus tergambar kecantikan penyanyi itu secara menyeluruh dan mendalam. Akurasi harus terjaga dan jangan mengkhayal.
Jika ingin membuat pembaca tetap bertahan dan belum berhenti membaca sebelum titik terakhir, ajaklah pembaca di dalam tulisan. Jika Anda menulis seseorang – tokoh terkenal atau seorang pengemis, atau kehidupan di pembuangan sampah di Bantargebang, atau sebuah cafe, atau Pasar Klewer, upayakan pembaca seolah-olah ada di sana.
Feature akan menjadi karya jurnalistik yang bisa dinikmati sekalipun dibaca tiga bulan kemudian, karena telah dipadati data dan fakta, bukan hasil lamunan.
Menulis feature sungguh mengasyikkan dan pasti menyenangkan, bukan hanya bagi penulis, tapi para pembaca.
***
Oleh : Yon Moeis / Wartawan Senior