Bengkulu – Perjalanan kemarin (11-12 Juni 2022) adalah perjalanan ke 3 penulis dan tim youtube ‘Bung Koni’, ‘UKU JANG’ dan fotografer ‘Candid Bengkulu’, serta admin IG ‘knowing_bengkulu’.
Perjalanan pertama gagal karena manajemen waktu yang tidak sesuai. Perjalanan kedua sukses dan menimbulkan candu terhadap lokasi yang berada di Bengkulu Utara ini.
Kesempatan melakukan trip untuk ketiga kalinya datang. Pada tanggal 11-12 baru lalu, pengelola lokasi wisata minat khusus yang wajib dikunjungi bagi penikmat alam liar ini mengadakan Camp Ceria. Kami mana sanggup menyia-nyiakan kesempatan ini.
Berbekal pengalaman pertama dan kedua, kami berangkat dengan tim 5 orang. Perjalanan kali ini tetap di suport oleh chanel youtube ‘Bung Koni’ serta cafe dan resto Republik SLE.
Tepat pukul 13.30 kami sampai pada basecamp Curug Sembilan yang ada di ujung desa Tanah Hitam untuk administrasi, ngopi bareng peserta lain yang datang dari kota Bengkulu dan Pondok Kubang Bengkulu Tengah.
Pukul 14.00 WIB rombongan yang berjumlah hampir 20 orang meninggalkan titik kumpul menuju pintu masuk air terjun yang menjadi ikon wisata Bengkulu Utara dan masuk dalam wilayah administrasi kecamatan Padang Jaya. Tapi sayang, kekuatannya belum mengalahkan Bukit Kaba di Curup dan Bukit Pabes, Lebong yang selalu rame oleh pengunjung.
Padahal sepanjang jalan dan di sekitar air terjun ini sangat banyak tempat indah dan spot untuk fotografi. Bahkan pemilik adrenalin yang tinggi bisa terpuaskan oleh trek jalan yang sangat menantang dan butuh kehati-hatian yang ekstra.
Dari pintu hutan, sekitar 1 km setelah jalan yang menurun pengunjung disambut oleh sungai jernih yang mengundang untuk segera memuaskan hasrat bermain air. Di atasnya dihubungkan oleh jembatan gantung yang berayun-ayun ketika dilintasi. Ingat, berjalan di atas jembatan ini sangat disarankan untuk sendiri-sendiri. Mengurangi efek ayunan dan resiko jatuh.
Lepas dari jembatan kita ditunggu oleh tanjakan semen yang tinggi dan lumayan berat sebagai pemanasan. Jangan khawatir, di ujung dari tebing ini, pos 1 sudah bisa dimanfaatkan sebagai tempat istirahat.
Lanjutkan perjalanan yang menyenangkan hingga pos 2. Langkah-langkah sebelum tempat istirahat ke dua ini teduh, lumayan datar, dan banyak ketemu kebun duren. Jika beruntung bisa makan duren gratis.
Pos 2 adalah Pondok kebun milik petani. Biasanya para penjelajah duduk-duduk di pelataran halaman yang ada kudo-kudo (kursi panjang sederhana). Kami merasa dapat bonus dari pemilik tempat istirahat ini. Begitu sampai kami sudah ditawari duren gratis.
Lima belas menit kemudian, perjalanan menuju post terakhir dimulai. Tantangan awal akan kita temui dalam jarak ini. Setelah melewati anak sungai kedua, bersiaplah merasakan kekejaman tanjakan ‘Ibu Tiri’. Saya mengatakan demikian karena ‘kekejaman’ tebing hampir vertikal ini. Sempit, panjang dan licin. Mending nyeker jika kamu tidak menggunakan sepatu yang pas. Supaya tidak terpeleset yang bisa mengakibatkan dagu pecah atau rontok gigi.
Bagi pemula, jangan takut, yakin kamu bisa. Tapi jangan memaksa. Jika merasa sudah tidak sanggup, istirahat sejenak lalu lanjutkan kembali dan istirahat lagi jika nafas sudah ngos-ngosan. Lakukan terus begitu. Jangan menyerah pada ‘kejahatan’ Ibu Tiri ini. Sebab, perjalanan setelah ini akan sangat menyenangkan. Apa lagi ketika hampir sampai pos 3.
Sedih dan capek karena ‘perlakuan’ si Ibu Tiri akan langsung lupa dengan terlihatnya puncak air terjun Curug Sembilan.
Camp Ceria ini diisi kegiatan pemasangan petunjuk arah, tanda post istirahat dan pembersihan area sepanjang jalan.
Para panitia sangat bagus kerja mereka sejak dari awal perjalanan hingga akhir petualangan.
***
Bagus Sle, Presiden SLE
Kesan yang kusesalkan karna kulewatkan kesempatan ini😭
Dipetualangan selanjutnya, kawah panas, air terjun bidadari dan air terjun 2 putri bukit hitam,jalan setapak dihimpit pepohonan itu akan mempertemukan kita bang💪