Bengkulu – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Indonesia menggelar sosialisasi pemanfaatan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dan Diseminasi Aplikasi Sepakat di Bengkulu, Kamis (3/11/2022).
Dalam sosialisasi yang dihadiri Perencana Ahli Utama Kementerian PPN/Bappenas dan Kepala BPS Provinsi Bengkulu serta puluhan pegawai Bappeda daerah membahas isu pemanfaatan program besar pemerintah dalam perbaikan data nasional untuk dapat mengatasi ketimpangan sosial.
“Landasan Regsosek sebagai Satu Data Indonesia diharapkan dapat mengatasi ketimpangan sosial yang selama ini masih terjadi atau belum mencakup secara menyeluruh,” kata Perencana Ahli Utama Kementerian PPN/Bappenas, Tubagus A Choesni.
Menurutnya, selama ini data sebagai landasan dasar pembangunan dan penanggulangan kemiskinan di daerah belum memberikan perubahan signifikan sehingga diharap Regsosek ini menjadi salah satu solusi dari masalah yang ada.
“Kita tidak perlu data yang baik, namun data yang akurat yang mencakup seluruh populasi. Jika selama ini data itu diambil dari mana saja lembaga berkepentingan, nantinya kami mau data Regsosek inilah yang dipakai sebagai acuan,” kata Choesni.
Meski nantinya pemerintah tetap tak mengesampingkan data yang sudah ada, namun ia meminta data lain dapat saling melengkapi data regsosek.
Kemudian, lanjut Choesni, ada beberapa manfaat yang bisa diambil dari Regsosek. Termasuk data pemeringkatan rumah tangga berdasar tingkat kesejahteraan yang nantinya akan menjadi acuan pemerintah menyalurkan data bantuan sosial.
Menurutnya, pada pendataan ini, akan dihasilkan nilai berdasarkan peringkat kesejahteraan, dari yang terendah sampai tertinggi.
“Di mana bila suatu daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi maka bantuan sosial akan disalurkan akan tinggi sesuai proporsionalnya. Begitu sebaliknya,” kata dia.
Jadi inilah yang disebut sebagai revolusi data di mana semua kalangan akan didata menyeluruh,” ungkapnya.
Misalnya dalam membantu kelompok disabilitas dan lanjut usia yang akan menjadi fokus pemberian bantuan kedepannya.
Sebab, terangnya, selama ini kelompok tersebut adalah kelompok yang paling tak berdaya atau menerima keadaan saat kalangan lain menikmati bantuan sosial.
“Artinya apa, Resgsosek ini adalah kerangka besar revolusi data di Indonesia,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu Ir Win Rizal mengatakan, Regsosek hadir sebagai sebuah sistem dan basis data kependudukan yang mencakup profil, kondisi sosial dan ekonomi serta kesejahteraan penduduk.
Dilanjutkan Win, tujuan awal Regsosek ini adalah reformasi perlindungan sosial dan salah satunya adalah perbaikan basis data dimana seperti diketahui untuk bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat mereka memiliki data sendiri-sendiri yang akhirnya memiliki target sendiri-sendiri.
“Harapannya dengan Regsosek itu jadi satu basis data semua mengacu pada satu target. Misalnya butuh data seribu penduduk miskin nanti di Regsosek bisa di peringkat seribu dari terbawah sampai teratas jadi semua program melalui sasarannya itu,” jelasnya.