Bengkulu – PT Bank Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu mendorong pemberdayaan dan pengembangan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk modal usaha tanpa jaminan.
Direktur Utama Bank Bengkulu, Ahmad Irfan mengatakan pihaknya turut ditunjuk dalam program penyaluran KUR hingga Rp100 miliar tahun 2023 ini
“Kami ada program penyaluran KUR, itu targetnya Rp100 miliar,” kata Ahmad Irfan, Sabtu (11/3/23).
Irfan melanjutkan, pelaku usaha kecil bisa mengajukan pinjaman permodalan usaha melalui KUR Bank Bengkulu dengan syarat mudah dan proses cepat.
Sama seperti bank lainnya, untuk plafon maksimal pinjamannya, setiap pelaku usaha sebesar Rp50 juta tanpa ada jaminan.
Ia menegaskan KUR tersebut hanya khusus untuk UMKM, sehingga syarat untuk bisa meminjam selain identitas lengkap juga harus memiliki usaha dan dilengkapi dengan izin usaha, berupa nomor induk berusaha (NIB) atau surat keterangan dari pemerintah desa setempat.
“Nantinya ada survei lapangan guna memastikan kesesuaian identitas pemohon dan tempat usahanya,” ujarnya.
Irfan berharap dengan adanya KUR ini pelaku UMKM daerah dapat memanfaatkan untuk mengembangkan usahanya sehingga dapat menjadi lebih mandiri dan dapat memperkuat ekonomi daerah.
“Selain KUR ada pendanaan untuk UMKM berkualitas, semacam pendampingan dan itu nantinya didorong hingga mencapai goal atau sekelas lebih meningkat,” tukasnya.
