Masuknya audio visual sebagai salah satu tren utama dalam ekonomi kreatif tahun 2024 tidak hanya sekadar kebetulan. Hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya minat dan partisipasi generasi muda dalam menciptakan berbagai macam konten video. Faktor utama yang mendorong tren ini adalah ketersediaan beragam platform audio visual yang mudah diakses dan gratis, yang memberikan dorongan kepada para anak muda untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui konten-konten berkualitas.
Bengkulu : Tidak hanya dipengaruhi oleh kreativitas generasi muda, popularitas audio visual dalam ranah ekonomi kreatif juga didukung oleh meningkatnya minat masyarakat terhadap film dan serial lokal melalui layanan over the top (OTT). Hasil survei Jakpat menunjukkan bahwa film dan serial Indonesia menduduki peringkat kedua dalam preferensi penonton dengan angka mencapai 69%, hanya kalah dari serial Korea Selatan yang mencapai 72%.
Fenomena ini juga terkait erat dengan munculnya short-form content (video konten pendek) dan podcast visual yang semakin populer di berbagai platform media sosial. Melalui platform-platform ini, para kreator dapat dengan mudah menjangkau audiens mereka dan menyampaikan pesan-pesan kreatif mereka dalam format yang menarik dan mudah dicerna.
Dengan perkembangan yang terus berlangsung, tidaklah mengherankan jika di masa mendatang akan muncul lebih banyak kreator yang mampu menghasilkan konten-konten audio visual berkualitas tinggi. Ini tidak hanya memberikan hiburan bagi banyak orang, tetapi juga menawarkan peluang besar bagi individu kreatif untuk meraih kesuksesan dalam industri kreatif yang semakin berkembang. Oleh karena itu, menjelang masa depan, kita bisa mengharapkan terus meningkatnya inovasi dan kreativitas dalam ranah audio visual.
