Bengkulu : Kepala BPOM Bengkulu, Yogi Abaso Mataram, S.Si.,Apt., menyatakan bahwa hasil pemeriksaan terhadap 50 sampel takjil di dua titik lokasi pasar Ramadan menunjukkan bahwa jajanan tersebut bebas dari campuran bahan kimia berbahaya.
Pemeriksaan dilakukan di pasar Ramadan RBTV dan Kelurahan Kampung Kota Bengkulu, dengan mengambil sampel secara acak dari berbagai jenis makanan dan minuman yang berpotensi mengandung boraks, formalin, rhodamin B, dan kuning metanil.
“Dari 50 sampel makanan dan minuman yang diambil secara acak, hasilnya tidak ada ditemukan campuran bahan kimia pada makanan,” ungkap Yogi pada Rabu (13/3/24).
BPOM bekerja sama dengan dinas kesehatan dan dinas perdagangan untuk melakukan pengawasan intensif sepanjang bulan Ramadan, tidak hanya di Kota Bengkulu tetapi juga akan mengunjungi kabupaten untuk memastikan bahwa jajanan takjil di seluruh daerah aman dari bahan berbahaya.
Pada kesempatan ini, petugas di lapangan juga memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat, terkait keamanan pangan dan tips memilih takjil yang aman.
Yogi berharap, melalui pengawasan yang masif dan upaya KIE, masyarakat akan semakin memahami cara memilih makanan yang aman. Beberapa tips yang disampaikan antara lain adalah untuk tidak membeli makanan dan minuman dengan warna mencolok, melakukan Ceklik (cek kemasan dalam kondisi baik), membaca informasi produk pada label, memastikan izin edar, dan memeriksa masa kedaluwarsa.
Selain itu, BPOM juga mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memastikan bahwa jajanan takjil yang dijual memenuhi aspek kesehatan, seperti menutup jajanan dari debu, tidak memanaskan ulang, menggunakan celemek, dan tidak menggunakan campuran bahan pengawet dan pewarna buatan.